Selamat berakhir pekan!
Di Sabtu kali ini, ada ulasan sederhana tentang Sangita Shira, Ranggi Reyn dan Ryan Revano yang berada dalam satu judul yang sama yaitu "Idola & Rahasia" oleh Klara Livia.
Seperti biasa, pertama-tama aku mau bahas first love dulu. Berbeda dari novel yang pekan lalu menjadi bahan ulasanku, yakni My Husband is My Cold Cousin, kali ini first love atau hal yang membuat aku jatuh cinta dan berakhir membeli novel Idola & Rahasa bukanlah desain kovernya yang imut-imut, melainkan judulnya! Sejak pertama kali melihat judulnya, aku langsung tertarik dan berpersepsi: wah, pasti bakalan seru banget karena akan ada hubungan antara fans dan idolanya!
Mmm, benarkah demikian? Simak sampai bawah, ya!
Idola & Rahasia
Seperti yang udah tertulis dalam judul, novel karya Klara Livia ini ber-genre fiksi remaja, di mana di dalamnya menceritakan sosok seorang Sangita Shira dengan segala kekagumannya terhadap seorang idola bernama Ranggi Reyn. Sangita begitu mengagumi Ranggi sampai-sampai dia rela membuat taruhan dengan rivalnya kalau dia bisa dikenal oleh Ranggi. Untuk bisa memenangi taruhan itu, Sangita harus bisa pergi ke konser Ranggi dengan penuh kerja keras.
Waduh, kira-kira Sangita mampu gak, ya?
Rupanya, semesta sayang kepada Sangita. Semesta mempertemukannya dengan Ranggi, sang idola. Bahkan, dia bisa dengan bangganya mengenalkan dirinya kepada dunia sebagai kekasih Ranggi. Ya Allah, siapa yang gak mau?! Akan tetapi, itu tidak membuat Sangita bahagia luar biasa. Bahkan, bisa dibilang, Sangita sangat kecewa sebab ada hal besar yang baru saja dia ketahui. Tentang rahasia yang selama ini ditutupi rapat-rapat oleh Ranggi dan keluarganya.
Setelah melakukan negosiasi dengan Ranggi dan keluarganya, hari-hari Sangita pun mulai berubah. Dari yang biasanya dia hanya merasakan teriknya sang pusat tata surya, kini dia harus merasakan silaunya lampu kilat kamera. Sejak saat itu, Sangita tahu sifat asli Ranggi yang ternyata tidak seperti yang dia kira selama dua setengah tahun terakhir. Justru, Sangita jadi tahu ada sosok lain yang lebih baik daripada Ranggi, yaitu kakaknya yang bernama Revan.
Sebenarnya, aku kasihan sama Revan. Hanya karena tampangnya yang menurutnya kurang menjual, dia harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Tapi, menurut Sangita, Revan juga ganteng dan aku setuju! Yang nggak setuju, cepat angkat kaki dari sini! Eh, bercanda. He he he.
Sejak melihat kedekatan Sangita dan Revan, Ranggi tiba-tiba merasakan ada getaran aneh. Waduh, jangan-jangan Ranggi nggak sengaja nelan iPhone-nya, terus ada yang menelepon dan akhirnya geter-geter? Oke, itu gak mungkin. Ranggi pun mencari tahu maksud dari getaran-getaran itu dan jeng... jeng... jeng...! Ranggi akhirnya tahu dan mau mengakuinya!
Mengakui kalau dia beneran menelan iPhone? Atau mengakui kalau Revan ternyata gak kalah ganteng dengan dirinya? Atau justru mengakui kalau aku itu ada? :')
Cari tahu sendiri dong kalau penasaran! Udah cukup sederet sop iler (baca: spoiler)-nya. Kalau kebanyakan, nanti jadi kurang greget lagi.
Cuman, ada beberapa nih poin-poin yang sedikit mengganggu peredaran bacaanku (memangnya darah?). Pertama, spasi antara paragraf menurutku terlalu berjarak. Kedua, aku merasa plot-nya agak rush (kecepetan). Dari yang awalnya masih biasa aja dan belum ada interaksi yang cukup banyak, tahu-tahu Ranggi udah suka sama Sangita. Ketiga, point of view. Mungkin ini efek terlalu keseringan ketemu p.o.v tunggal sampai akhirnya bikin aku sedikit 'kaget' sewaktu ketemu p.o.v yang berubah-ubah, meski sama-sama memakai sudut pandang orang pertama.
Tapiiiii, ketiga poin di atas bukan masalah yang besar. Aku tetap menikmati bacaanku. Apalagi dengan jenis font yang menurutku enggak membosankan, terutama jenis font di pembatas bab. Aku suka banget! Dots di bagian kover juga menambah kesan menarik, kayak ada bintang-bintang kecil.
I'm giving 4 of 5❣
0 komentar:
Posting Komentar