RSS

Total Tayangan Halaman

Review: My Husband is My Cold Cousin (Arista Vee)


Lama gak berjumpa! Dalam rangka menghidupkan kembali blog yang udah hampir mati ini, maka aku memutuskan untuk bikin review kecil-kecilan tiap novel yang menjadi koleksiku. Daaaaan, novel pertama yang review-nya aku post adalah "My Husband is My Cold Cousin" karyanya Arista Vee.


Hmmm, pada percaya gak, kalau aku bilang aku tertarik beli novel ini gara-gara es krim matcha di kovernya? Serius! Pertama kali liat di salah satu review orang di IG, yang pertama kali bikin tertarik itu desain kovernya yg lucu bangeeeeet. Hijau-hijau dengan latar belakang putih dan ada sedikit sentuhan merah muda. Kesukaanku banget 💚 #hiduphijau #gogreenisonpoint


Terlepas dari kover, aku juga suka origami kecil yg dijadikan sebagai pembatas scene. Jenis font di lembar bab juga menarik! Beda sama jenis font yg digunakan di dalam bab. Lalu gimana dengan isinya?

Nah, "My Husband is My Cold Cousin" karya Arista Vee ini bercerita tentang Valen dan Vinno, sepupu jauhnya yang tiba-tiba melamarnya (ini kalau benar-benar kejadian di dunia nyata, jadinya gimana ya? #penasarantapimenolakmencoba). Pertemuan Valen dan Vinno sebenarnya agak suram. Bukan kenangannya, melainkan event-nya, yaitu saat pemakaman ayah Valen. Daaaan akhirnya aku jadi tahu alasan origami pesawat yg selalu nyempil di perpindahan scene. Hore!

Selain tentang Valen dan Vinno, ada juga Nata, mantan pacar Valen yang memutuskan Valen gara-gara gak bisa LDR-an, eh pas Valen lulus SMA, malah satu kampus sama Nata. Gagal move on detected. Ada juga Sharena, seorang perempuan yg terjebak friendzone sama Vinno.

Hah? Masa, sih? Valen jadinya bareng Nata? Vinno bareng Sharena?

Ya, gimana ya. Kalau kayak gitu, judulnya mah "My Husband is My Mantan Terindah yang Sekarang Jadi Kakak Tingkat" atau "My Wife is My Bestfriend Forever" Oke, skip. Itu kepanjangan dan gak penting.


Yang penting adalah, alasan Vinno mau nikahin Valen. Tadinya, aku pikir novel ini akan bercerita soal perjodohan, tapi ternyata bukan. Ini bukan soal perjodohan, melainkan soal pengorbanan. Nilai plus Vinno di mataku, setelah sebelumnya nilai minus gara-gara statement "cowok yg bangun tidur itu tidak bertambah ganteng" okesip.

Nilai plus sekaligus minus Vinno lainnya adalah dia ini dinginnya ngalah-ngalahin AC ruang kerjanya. Kenapa aku bilang plus sekaligus minus? Karena sebagian cewek penggila cogan fiksi sepertiku sukanya yg tipe-tipe Vinno ginilah. Dingin tapi untungnya tampan dan yg terpenting, sayang sama Tuhannya.



Nilai plus Valen di mataku adalah saat Valen mengatakan, "Kalau Ibu bahagia, kebahagiaanku bisa diusahakan" rasanya mau cry sekebon. Baik banget si Valen ini. Jadi naksir abangnya, kan? Eh, maaf, kebiasaan melirik tokoh minorku tiba-tiba kambuh.

Tapi asli ya, novel ini bikin baper berkepanjangan. Rasa rindu Valen terhadap Nata mah kalah berkepanjangannya. Apalagi saat Vinno ngasih tulip putih ke Valen sebagai permintaan maaf. Fix, meleleh dd mas. Pun, ada sentuhan-sentuhan komedi yg bikin ngakak. Sebenarnya gak patut dingakakin, sih, ini efek selera humorku yg kata Bieber kecil: down to earth.

Walaupun ada dua bagian yg bikin aku mau protes. Pertama, soal Sharena di bagian menjelang akhir yg bikin aku langsung, "Hah? Kok gini?" di saat aku udah berharap semua akan punya porsi kebahagiaan masing-masing yg HQQ. Kedua, ya, soal akhir cerita, alias masih gak rela harus pisah sama duo V itu. Aku kayak, "WOI KOK UDAHAN???" Mau teriak tapi baru sadar udah setengah 4 dini hari (udah tidur kok sebelumnya).

Overall, aku gak kecewa udah jatuh cinta sama es krim matcha di kovernya sampai akhirnya beli novel ini (walaupun sampe skrg masih nolak untuk beli es krim matcha).

I'm giving 4.5 of 5❣

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Coretan Pena Amatiran. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates